Dengah : Belanja Pegawai Lebih Besar, Pembangunan Di Ibu Kota Belum Signifikan

Peggy : Saya Butuh Dukungan Penuh Dari Semua Pihak Terkait.
November 29, 2017
Raih Swasti Saba Wistara, VAP – JO : Tanda Penghargaan Tertinggi Ini Kami Berikan Untuk Masyarakat Minut
November 30, 2017

Rabu, 29 November 2017

Minut – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) telah berusia 14 tahun namun pembangunan di Kabupaten ini dinilai cukup lambat atau belum signifikan dikarenakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari tahun ke tahun nilai besarnya anggaran hanya condong pada belanja pegawai dari pada belanja barang untuk pembangunan demi kepentingan masyarakat.
Demikian tanggapan yang dilontarkan oleh Joseph Dengah warga Airmadidi Atas sekaligus anggota Dewan Minut dari Partai Hanura saat ditemui oleh media ini seusai menghadiri Rapat istimewa dalam rangka HUT Minut Ke 14, Senin, 20 November 2017 lalu.

Kepada media ini Dengah mengungkapkan bahwa dirinya sebagai warga Minut yang juga anggota Dewan sangat tahu persis perkembangan Kab. Minut ini dari tahun – ketahun semenjak Minut menjadi daerah otonom. Dirinya menilai perkembangan Minut cukup lambat dikarenakan setiap APBD hanya peruntukan anggaran hanya lebih besar pada belanja pegawai dari pada belanja barang. Sementara untuk APBD Tahun 2018 hanya berkisar 800 Miliar lebih dan kemungkinan lagi hanya belanja pegawai yang lebih besar.

“Kita lihat sendiri perkembangan pembangunan di Minut ini, terlebih di ibu Kota Airmadidi pembangunanya belum signifikan, karena selama ini APBD dari tahun ke tahun tidak berimbang dimana belanja pegawai lebih besar dari belanja barang, makanya tinggal berharap Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Provinsi, sehingga harapan-harapan masyarakat memang belum terpenuhi.” Ungkap Dengah.
Dikatannya pula, Minut ini didirikan agar supaya masyarakat lebih dekat dengan pelayanan dan pembangunan boleh mendapatkan yang lebih karena sudah Otonom, akan tetapi dengan belanja pegawai yang cukup tinggi maka pembangunan belum begitu nampak.

Akan tetapi lanjut Dengah, kita patut bersyukur karena saat ini di daerah Likupang telah dijadikan Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Pariwisata oleh Provinsi sehingga Minut dapat berharap kepada Gubernur untuk dapat memplot dana – dana untuk Kab. Minut termasuk dana – dana dari Kementrian, karena bila Minut hanya bersandar pada dana Dana Alokasi Umum (DAU) tentunya sulit dibandingkan dengan lanjunya pembangunan yang ada di Sulut. (Uki)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *