Jumat, 16 Maret 2018
Minut – Kaki Dian yang merupakan satu – satunya objek wisata religi yang menjadi objek wisata andalan yang ada di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) kini tampil lebih menarik dan mempesona. Tempat wisata religi dengan ketinggian menara 19 meter ini terletak di salah satu perbukitan Gunung Klabat yang berada di atas ketinggian 620 meter dari permukaan laut.
Sejak dikelola oleh Perusahan Umum Daerah (PUD) Klabat, menara yang berbentuk Kaki Dian dengan 7 cabang di ujung menara ini semakin memiliki daya tarik tersendiri. Penataan fasilitas berupa kasebo sangat menunjang lokasi wisata tersebut.
Direktur Utama (Dirut) PUD Klabat Estrela Tacho, SE melalui Kepala bagian divisi Humas dan Administrasi PUD Klabat Ardiles Katiandagho, Kamis 15 Maret 2018 saat bincang – bincang dengan wartawan media ini mengatakan, PUD Klabat sangat fokus pada tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Minut dalam mensukseskan program Pemerintah Minut. Untuk objek wisata religi ini, PUD Klabat terus melakukan pembenahan agar supaya para pengunjung dapat merasa senang dan memiliki kesan tersendiri saat berkunjung ke Kaki Dian, terlebih soal kebersihan dan kerapian lokasi terus di jaga dan dipelihara.
Sementara itu, Melky Tumiwa salah satu wartawan Nasional Antara dalam tanggapannya menuturkan dimana pesona alam Bumi Nyiur Melambai dapat dinikmati dari Kaki Dian, sederetan pegunungan nan hijau dapat dilihat dari loksai di tambah dengan udara yang begitu sejuk dan dingin sangat melengkapi indahnya suasana saat menikmati panorama alam dari Kaki Dian ini.
Tumiwa menambahkan, hanya disayangkan dimalam hari lokasi Kaki Dian sangat gelap. Menurutnya ini harus diperhatikan agar pengunjung dapat lebih betah berada disini. Setahu dirinya di ujung menara cabang – cabang Kaki Dian ada 7 lampu yang menyala dan ini sangat menghidupkan suasana dilokasi. Selain itu menurutnya dapat membantu bagi masyarakat terlebih para Nelayan yang tengah melaut dapat memanfaatkan cahaya lampu dari Kaki Dian yang digunakan sebagai kompas arah melaut.
Saat menuju lokasi wisata religi, dari pandangan wartawan media ini dimana dengan jarak tempuh kira-kira 3 km dari Kota Airmadidi sebagai ibukota Kabupaten Minahasa Utara. Akan tetapi, walaupun akses jalan menuju lokasi tersebut belum di perlebar, namun pila – pila jalan telah dirapikan sehingga pandangan pengunjung yang menggunakan kendaraan menuju lokasi wisata semakin nyaman. (Uki)