BITUNG – Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban SE, MSi memimpin pelaksanaan Apel Siaga Relawan Bersih Sungai dan Tanam Pohon Kegiatan Nasional Pengurangan Resiko Bencana Sekolah Sungai Kota Bitung 2017 yang diselenggarakan di Riverside Camp Adventure, Manembo-nembo Kecamatan Matuari, Sabtu 4 November 2017.
Kegiatan ini diikuti oleh ribuan relawan dari berbagai unsur, termasuk didalamnya siswa SD dan SMP perwakilan dari sekolah-sekolah se-kota Bitung, unsur TNI, relawan bencana se-kota Bitung, serta komunitas pencinta alam.
Franky Ladi selaku Kepala BPBD Kota Bitung dalam laporannya mengatakan tujuan digelarnya apel ini adalah untuk merubah sungai menjadi sahabat bukan sebagai sumber bencana.
Ladi menjelaskan bahwa jika dipelihara dan dirawat maka sungai akan menjadi tempat menyenangkan dan bukan sebagai tempat untul membuang sampah. Sebab lanjutnya hanya dengan satu sampah akan bisa menimbulkan 1000 bencana.
Ladi juga mengatakan bahwa aksi bersih sungai ini difokuskan pada tiga lokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Girian yaitu Kuala Bir, Kuala Tulap dan Kuala Jengki, dimana di sepanjang lokasi tersebut dilakukan penanaman sejumlah jenis pohon oleh semua peserta apel.
Sementara itu Lomban dalam sambutannya pada kegiatan ini menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah Lingkungan Kota Bitung, Dra. Khouni Lomban Rawung, MSi bersama jajarannya yang telah menggagas kegiatan tersebut, sambil mengatakan bahwa ini merupakan suatu wujud kepedulian terhadap kelangsungan masa depan anak cucu nanti. Apalagi dengan dilakukannya penanaman pohon di sepanjang DAS Girian sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi bencana alam.
Lebih lanjut menurut Lomban, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana, antara lain lewat pembangunan Sabodam, Talud di pemukiman juga pelatihan relawan di berbagai komunitas tertentu.
Selain itu pula Walikota mengatakan tujuan Pelaksanaan kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa kegotongroyongan dan kepedulian semua pihak dalam menjaga kebersihan sungai, sembari menghimbau untuk mengingatkan satu dengan yang lain untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat sampah.
Di sisi lain Lomban menjelaskan bahwa keberadaan sekolah lingkungan di kota Bitung yang terdiri dari sekolah Sungai, Hutan, Laut, Gunung dan sekolah Lima Bersih diharapkan mampu menjalankan fungsinya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta dampak buruk akibat penyalahgunaan lingkungan.
Ia berharap melalui bantuan semua pihak termasuk pemerintah pusat lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Pemerintah kota Bitung untuk tahun depan Sekolah lingkungan bisa berkiprah seluruhnya, karena saat ini baru sekolah Sungai yang diresmikan sementara yang lainnya masih dalam proses penyelesaian regulasi, sehingga ambisi untuk menjaga lingkungan di kota Bitung dapat terwujud sepenuhnya.
Kegiatan ini sendiri turut juga dihadiri oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah Kota Bitung, Wakil Kepala Sekolah Sungai, Gunung dan Laut bersama fasilitator dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia.(YodieR)