Instalasi Air Bersih Rusak Akibat Proyek Jalan Tol, Warga Paceda Pertanyakan Tanggung Jawab Kontraktor

Mall Pelayanan Publik Segera Hadir Di Kota Bitung
February 27, 2018
Komisi II Dewan Minut Pertanyakan Ada Apa Dengan Dinas Lingkungan Hidup Minut. Dengah : Bilang Sudah, Ternyata Belum.
February 28, 2018

BITUNG – Instalasi air bersih dan bak penampungan yang dalam kesehariannya biasa digunakan oleh warga Puncak Indah Paceda di Kelurahan Paceda Lingkungan 3 Kecamatan Madidir adalah salah satu sarana yang dibongkar oleh pihak Kontraktor untuk dilalui jalan Tol Manado-Bitung.
Terkait pembongkaran sarana ini maka sedikitnya 133 warga Puncak Indah Paceda mengeluhkan pembongkaran tersebut karena menurut warga, instalasi air bersih ini dibangun dengan dana PNPM.
Menurut penuturan Rein Ria, AMd, Ak, yang adalah salah satu warga yang menggunakan sarana tersebut mengatakan bahwa sebelum dilakukan pembongkaran, pihaknya sudah menyampaikan ke pihak Kelurahan dan Kecamatan agar sebelum lokasi tersebut dibangun, pihaknya akan memutuskan sendiri instalasi pipa agar tidak rusak, demikian juga untuk bak penampungan air bersih agar jangan di bongkar dulu karena masih digunakan warga untuk penyaluran air bersih dari mata air dari hutan.
“Kami sudah mendatangi pihak kontraktor dan menyampaikan keluhan ini, namun tak ada kejelasan, bahkan Lurah Paceda saat kami mengeluhkan pembongkaran, menanyakan surat hitam diatas putih terkait hibah tanah pembangunan bak air tersebut,”ujarnya.
Rein menambahkan, setidaknya proyek pemerintah harus memberikan yang terbaik untuk warga, sebab air bersih ini menjadi kebutuhan warga di kompleks Kelurahan Paceda Lingkungan 3. “Kemana lagi kami mengadu, tolong pemerintah Kota Bitung memperhatikan nasib kami, lebih baik kami tidak ada lampu dari pada tidak ada air bersih, ini kebutuhan utama,”keluh Rein.
Lanjutnya juga, pihaknya telah membuat pernyataan protes dan sudah sebanyak 133 warga yang telah menandatangani dalam memprotes akan pembongkaran bak air ini.
“Kami juga menyesalkan aksi pihak kontraktor yang membabi buta dalam membongkar pipa-pipa dari bak air yang menyambung dari mata air,”ujarnya.
Ditambahkan Ria, akibat pengrusakan instalasi ini, warga lingkungan 3 terpaksa harus membeli air bersih lewat jasa tong air bersih dengan harga 40.000, dan itu hanya dipakai untuk tiga hari.
“Kami meminta pihak pemerintah Kota Bitung dan DPRD Kota Bitung untuk dapat membantu memberikan solusi bagi kami”, pungkas Ria.(YodieR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *