Diawali Dengan Doa, New Mama Resmi Dideklarasikan

KPUD Minut Perketat Pengamanan Dan ProKes Selang Waktu Pendaftaran Calon Bupati Dan Wakil Bupati
August 31, 2020
KPU-D Minut Tingkat PPK Airmadidi Gelar Pleno Terbuka Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran Pemilih
September 2, 2020

BITUNG – Setelah pada pekan lalu menerima SK dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem dan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai PKPI sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota Bitung maka pada Senin (31/8/2020) bertempat di gedung PLC, pasangan calon Walikota Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) dan Wakil Walikota Martin Daniel Tumbelaka (MDT) resmi dideklarasikan.


Meskipun kehadiran pendukung dalam deklarasi tersebut hanya dibatasi karena mengikuti protap Covid-19, namun tidak mengurangi kemeriahan dan kekhusyukan dari kegiatan tersebut.
Deklarasi ini sendiri diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan pembacaan komitmen seluruh pengurus dan anggota DPRD dari masing-masing partai pengusung.


Pasangan dengan jargon New MaMa (Max-Martin) sebelum deklarasi telah melakukan kegiatan dengan turun langsung ke sejumlah titik, dimana untuk MJL yang didampingi tim pemenangan melakukan kunjungan di pulau untuk menyerahkan bantuan pertanian, demikian juga untuk MDT berkunjung ke Batuputih untuk melakukan bersih-bersih pantai sekaligus menyapa masyarakat di daerah tersebut.
MDT, dalam sambutannya menyampaikan akan memprioritaskan pembukaan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di kota Bitung.
“Mewakili kaum milenial, sebagai calon Wakil Walikota saya akan memprioritaskan anak muda di kota Bitung serta akan berupaya membuka lapangan pekerjaan bagi kaum milenial, apalagi saat ini saya memiliki banyak jaringan baik dalam negeri maupun luar negeri sehingga akan memberi kemudahan untuk mengajak pengusaha berinvestasi dan membuka lapangan pekerjaan di kota Bitung,” urai MDT seraya berharap akan terus mendapat dukungan dari warga masyarakat kota Bitung.


Sementara itu, Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) menyampaikan bahwa dengan jiwa birokrat yang melekat di dirinya, membuatnya merasa terpanggil untuk sekali lagi memberi diri mengabdi bagi kota Bitung.
“Sejak tahun 1990 saya telah mengabdi bagi kota Bitung, dan sebagai seorang birokrat, saya telah total memberi diri secara ikhlas untuk kota tercinta ini. Telah banyak keberhasilan yang telah hadir di kota Bitung, namun rasanya masih banyak lagi yang telah menjadi cita-cita saya yang sedang dan akan dikerjakan untuk kemajuan kota Bitung,” ungkap MJL.
Lebih lanjut Lomban mengatakan sejumlah upaya yang telah membuahkan hasil dan telah dinikmati warga, diantaranya dengan telah diserahkannya ribuan sertifikat tanah bagi masyarakat yang ada di pulau Lembeh.
“Sepanjang sejarah, belum ada penyerahan sertifat dalam jumlah ribuan. Itu baru terjadi di kota Bitung, setelah melalui perjuangan panjang melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional sehingga 2375 sertifikat tanah di pulau Lembeh bisa diserahkan kepada masyarakat,” beber MJL seraya menambahkan untuk kedepan yang masih tertinggal akan diperjuangkan.


Selanjutnya MJL juga menuturkan tentang kota Bitung sebagai pintu gerbang di Asia Pasific dengan kaitannya dengan kota industri dan kota wisata.
“Sebagai pintu gerbang di Asia Pasific, selanjutnya kita mendorong mewujudkan kota wisata disamping sebagai kota industri yang sampai saat ini sedang berjalan agar ekonomi warga Bitung ikut meningkat,” urainya.
Tapi yang pasti, yang menjadi modal utama bagi warga Bitung untuk membangun kota Bitung kedepan adalah dengan adanya kerukunan antar umat beragama.
“Yang utama yang menjadi modal bagi warga Bitung membangun kota ini ke depan adalah kerukunan antar umat beragama yang hingga saat ini telah terbina. Mari kita tetap jaga kebersamaan yang telah terbina sampai saat ini,” ujar MJL.


Satu hal menarik yang disampaikan MJL dan MDT dalam deklarasi saat itu adalah mengajak sekaligus menghimbau kepada seluruh relawan dan pendukung pasangan MaMa untuk tetap berpolitik santun.
“Jika ada yang menyinggung, kita harus tetap menahan diri. Tunjukkan kinerja dan jangan saling membalas. Karena ini pesta demokrasi maka beda pilihan itu adalah hal yang biasa,” pungkas keduanya.(YodieR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *